Jumat, 27 Mei 2011


MARI BERLATIH SHOLAT KHUSYU`

“DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG”
“Hai Orang-Orang Yang Beriman, Jadiaknlah Sabar Dan Sholat Sebagai Penolongmu, Sesungguhnya Allah Besrta Orang-Orang Yang Sabar”(Al-Baqarah 2:277)
PENDAHULUAN
                Berbagai persoalan sering mempengaruhi kita: kegelisahan, kecemasan, putus asa, hingga kita mengalami stress, sakit atau defresi. Bahkan sampai dengan ingin bunuh diri.
                Sebenarnya sholat khusyu` dapat dikembangkan untuk mengatasinya. Rasa khusyu` bukan diciptakan, hanya dengan memasuki dan menerima saja.
                Tekhnik khusyu` adalah mengeksploitasi harmoni dan keseimbangan dua hal yang berlawanan: jasmani dan rohani, otak kiri-kanan, energy positif-negatif.
                Sholat khusyu` akan membangkitkan rasa ihssan saat pertemuan dengan allah. Sebuah pancaran nur ilahi yang menjelma menjadi prilaku akhlak yang mulia.
                “ jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`.”9al-baqarah 2:45).
Metodenya secara psikologi dan fisiologis yaitu mempelajari pikirandan jiwa serta posisi tubuh, menerapakan dengan konsentrasi dan kemauan mendekatkan diri kepada ilahi secara disiplin, maka kita akan melakukan perjalanan ruhani menuju spiritual yang tinggi.
SHOLAT MERUPAKAN PERTEMUAN HAMBA DENGAN ALLAH TANPA PERANTARA
                Perasaan khusyu` tidak bias didapatkan, jika kita tidak memilki kesadran dan kepercayaan, bahwasanya disaat sholat kita sedang berhadapan dengan allah.
                Saat sholat, jiwa diarahkan kepada zat yang maha mulia, mka jiwa akan terasa seperti kembali dan tidak terkukung oleh benda yang mengikatnya. Ruh akan mengalami kebebasan, pencerahan dan ketenagan.
Sholat=mi`raj, naiknya ruh meninggalkan ikatan menuju kehadirat allah yang maha tinggi.
FAEDAH SHALAT KHUSYU :
Menimbulkan etos kerja yang profesionaldan bertanggungjawab.
Memberi efek ketenangan, kepuasan dan rasa
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ yaiyu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemukan tuhannya dan bahwa mereka kambali kepada-Nya.( Al Baqarah 2:45-46)
MENGEVALUASI ULANG SHOLAT KITA
“ kececeran yang pertama akan kamu alami dari agamamu ialah amanat, dan kececeran yang terahir ialah sholat. Dan sesungguhnya ( akan terjadi ) orang-orang melakukan sholat, sedang mereka tidak berakhlak”. Hadis nabi : “ amal yang pertama ditanya allah pada hamba di hari akherat nanti adalah amalan sholat. Bila shalatnya dapat diterima, maka akan di terima seluruh amalnya, dan bilaaa shalatnya ditolak akan tertolak pula seluruh amalnya”
Evaluasi diri dengan pertanyaan: “kemana saya harus meminta pertolongan ketika saya gelisah atau ketika saya tidak mampu mengatasi menjawab persoalan yang pelik?
Apakah jawabannya shalat?
Kita tidak pernah menyadari memamfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan.
“maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai akan shalatnya, orang-orang yang berbuat riya” ( Al-Ma’un 1007:4-6)
“hai orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti  apa yang kalian ucapkan.” (An Nisa’ 4:43)
MENGAPA SHALAT KHUSYU’ SULIT DIDAPAT?
Secara fitrah manusia menginginkan ketenangan, kedamaian dan kebahgiaan dalam hidupnya. Lantas sesuatu apa yang hilang? Apakah shalat hanya beban/ kewajiban? Apakah kita shalat karena takut neraka? Bagaimana bermeditasi ( untuk menemukan atau merebut sesuatu yang hilang )?
Pelaku meditasi: menunjukkan adanya kebahagiaan, perasaan yang nyaman, ketagihan pada k eadaan hening dan damai.
Padahal shalat memiliki mamfaat:
·         Tuntunan meditasi transcendental.
·         Efek kesehatan, relaksasi.
·         Terafi fisik, pikiran dan jiwa yang sangat sempurna.
Shalat secara sederhana dan konkrit akan membawa kita  r, ketenangan,cinta dan rindu.
“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaaki kesukaran bagimu” ( Al Baqarah 2:185)
MENCOBA KONSENTRASI
F  Keluhan yang umum saat sholat adalah sulit berkonsentrasi
F  Upaya memperoleh kekhusyu`an dengan konsentrasi selalu berakhir dengan kegagalan, walaupun syariat telah terpenuhi baik bacaan maupun rakaatnya.
F  Pikiran pergi kemana-mana, tahu-tahu sholat sudah selesai
F  Otak bekerja sendiri-sendiri
F  Otak kiri melakukan yang sekuensial, digital, linier, teratur dan logis (ini yang dilatih)
F  Otak kanan dibiarkan liar dan tidak memilki kemampuan abstraksi, imajinasi, intuisi dan holistic.
F  Akibatnya timbul rasa jenuh & capek pada saat sholat.
YANG LEBIH BAIK
Ø  Otak kiri : menghitung, mengatur raka`at & membaca secara verbal setiap kalimat yang dipola & berulang.
Ø  Otak kanan : memahami dengan emosinya, bagaimana allah hadir menyambut & memberi respon serta mampu merasakan rahmat yang mengalir kehatinya.
Ø  Bila pikiran dan cara berpikir sudah seimbang, tubuh dan jiwa akan mengikuti kehendak pikiran=awareness.
Ø  Ini adalah sinergi yng diharapkandapat menampilkan kualitas sholat kita secara optimal. Sama dengan”belajar mengendarai mobil”awalnya sulit menyeimbangkan tubuh & jiwa, tetapi seiring dengan waktu bila kita semakin tebiasa mengendarai mobil, maka aktivitas tubuh dan jiwa pun akan semakin selaras. Semua menjadi otomatis dan reflex semata.
“Berapa banyak orang yang sholat namun hany mendapatkan rasa capek dan lelah”(HR Abu Dawud).
NIAT
@  Niat bukanlah sebuah bacaan/mantra tetapi suatu perbuatan yang didalamnya terdapat kesadaran penuh yang mengalir.
@  Niat merupakan dasar dan bentuk bagi sebuah perbuatan, dimana perbuatan itu sendiri adalah juga isi dari niat.
@  Niat adalah kesadran untuk mempersatukan kegiatan otak kiri dan kanan, sehingga menghasilkan rasa sambung (tuning) dalam sholat maupun ibadah lainnya.
@  Aktivitas logika (otak kirri) dan holistic(otak kanan) menghasilkan kekuatan (daya) yang luar biasa.(1/0=~)1 bagi nol hasilnya tak terhingga.
@  Nilai etis+perbuatan=,oral.
@  Islam mensyaratkan niat sebagai control, apakah masih berda dalam kesadaran ihsan?
“Sesungguhnya segala perbuatan itu diserato niat. Dan seseorang diganjar sesuai dengan niatnya”(HR BUKHARI MUSLIM).
TUMA`NINAH: SEBUAH TEKHNIK RELAKSASI DALAM SHOLAT
ê  Kebanyakan orang mengira bahwa jumlah bacaan dalam setiap gerakan shallot dijadikan ukuran waktu selesainya sikap berdiri, duduk, rukuk maupun sujud.
ê  Padahal bacaan itu bukanlah sebuah aba-aba dalam sholat kita, sehingga tidak bis atenang.
ê  Kebanyakan dari kitapun telah lupa bagaimana caranya rileks, karena kecepatan dan tekanan hidup.
ê  Padahal setiap bacaan yang diulang merupakan aspek meditasi, autotrapi, autosugesti, berdo`a, mencari inspirasi, menunggu intuisi/petunjuk, penyembuhan, bahkan untuk menemukan ketenangan yang dalam.
ê  Berdiri 5 menit, duduk 5 menit, sujud 10 menit, total sholat 20 menit.
ê  Sholat merupakan terapi mental & terapi fisik (kendor & rileks).
ê  Saat duduk (iftirosy) sering digunakan Rasulullah untuk berdialog dengan tuhannya, yaitu untuk menyelesaikan persoalan yang dirasa rumit dan menunggu jawaban langsung dari Tuhannya. Apakah kiat sebagi ummat tidak mau mengikuti jejak rasul?
ê  Sholat sebagai alat komonikasi dan memohon pertolongan kepada allah, serta untuk mengistirahatkan jiwa dan fisik.
ê  Sholat dengan tenang dan rileks akan menghasilkan energy tambahan dalam tubuhnya, sehingga tubuh terasa segar ( fresh )
ê  Apabila kita melakukan sholat dengan benar, relaksasi yang dalam dan penyerahan total kepada allah, maka sholat merupakan jalan menjadikan kita berakhlak mulia.

Dari abu hurairah, sesungguhnya nabi SAW pernah masuk masjid. Nabi bersabda “apabial kamu berdiri sholat bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah bagimu, kemudian rukuklah sehingga tuma`ninah dalam keadaan rukuk, kemudian i`tidal dalam keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga tum`ninah dalam keadaan sujud, kemudian bangkitlah sehingga tuma`ninah dalam kedaan duduk, kemudian sujudlah sehingga tuma`ninah dalam keadaan sujud, kemudian berbuatlah demikian dalam semua sholatmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar